"WARTEG", Warung Makan Murah Masakan Berkualitas

"Warteg", Warung Makan Murah Masakan Berkualitas

Mendengar kata-kata Tegal, ya salah satu Kota di pantura ini selain tekenal dengan Bahasa Ngapaknya memang tidak dapat dipisahkan dengan salah satu ciri khas warungnya, yang kita sebut "WARTEG". yang memiliki kepanjangan Warung Tegal.

Menurut Wikipedia,
Warung Tegal adalah salah satu jenis usaha gastronomi yang menyediakan makanan dan minuman dengan harga terjangkau. Biasa juga disingkat Warteg, nama ini seolah sudah menjadi istilah generik untuk warung makan kelas menengah ke bawah di pinggir jalan, baik yang berada di kota Tegal maupun di tempat lain, baik yang dikelola oleh orang asal Tegal maupun dari daerah lain.


Sebenarnya saya kurang setuju dengan pendapat wikipedia khususnya kata-kata yang saya garus tebalkan pada kalimat di atas, selama ini Warung Tegal (Warteg) terkesan warung kelas pinggiran, yang notabene mempunyai pelanggan tetap para masyarakat ekonomi bawah. Memang sebagian pendapat ini benar, namun menilik fakta yang ada di lapangan. Sekarang banyak, warung-warung yang menyajikan makanan khas Tegal bersaing dengan tempat makan kelas atas. Di sini saya tidak mau menyebutkan namanya.( Takut di kira Offense). Namun agaknya, para pendiri resto ala makanan Tegal, enggan memakain nama "WARTEG" sebagai papan nama di Restonya. Entah mengapa. Mungkin "WARTEG" di nilai kurang memiliki nilai jual pada restonya. Sehingga lebih senang memakai nama "Warung" saja ketimbang "WARTEG". Dj sinilah kita sebagai orang Tegal, harusnya bangga dengan Warteg. Karena secara tidak langsung WARTEG sudah ikut mengenalkan Kota Tegal/Kab. Tegal khususnya. kepada masyarakat Nasional. Nah disinilah kita sebagai warga Tegal ikut membantu mengenalkan Tegal melalui Warteg. Secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung misalnya Membuka Warteg, tidak langsung misalnya bangga dengan masakan Tegal.

Selama ini Warteg lebih di kenali dengan bentuknya yang sangat sederhana, terkesan pinggiran, serta masakan yang biasa-biasa saja. Hal ini lah yang mungkin harusnya di ubah Oleh para pengusaha Warung Tegal khususnya. Padahal banyak sebenarnya masakan Warteg tidak kelah dengan masakan kelas resto. Dan sebenarnya juga banyak yang ingin menikmati hidangan khas tegal dari kalangan masyakat kelas atas. Namun pencitraan yang salah, lebih sering memunculkan image pinggiran dari WARTEG ini. Hal ini pula yang memunculkan Image bahwa masakan Tegal terkesan Biasa-Biasa saja. Alias Kurang Berkualitas. Padahal sebenarnya, banyak masakan Tegal yang sudah masuk kelas RESTO.
Seperti:
Makanan:

* moci, (minum teh dalam poci: seperti teko dari tanah)
* mendoan (gorengan tempe setengah matang)
* nasi lengko (nasi dengan bahan pelengkap seperti tempe, tahu yang diiris dadu, toge, kol mentah, dan sambal kacang beserta kerupuk)
* pongset atau ponggol setan , (nasi dengan sambal goreng pedas dengan lauk utamanya)
* kupat glabed (ketupat dengan bumbu khas yang kental)
* kupat bongkok (ketupat dengan sate blengong sebagai lauk utamanya)
* sate balibul (sate bawah tida bulan, kambing muda)
* soto tegal,(soto khas tegal)
* Serta masakah lain yang tidak kalah enak dan berkualitas atas.

Jajanan khas tegal seperti

* Tahu aci
* Kacang bogares
* Tahu kuping
* Rujak teplak
* Martabak lebaksiu.

Ini saja belum termasuk makanan/ jajanan di luar Kab./ Kota Tegal, Karena secara geografis Kata Tegal, tidak saja menyebut Kota/Kab. Tegal pada khususnya, namun kota/kab. di sekitar tegal pada umunnya. seperti Kab. Brebes, Kab. Pemalang.

0 komentar: